Pagi itu, aroma vanilla dan telur di dapur Mbah Darmi tiba-tiba bercampur dengan sorak-sorai kegembiraan. Nenek 72 tahun ini berdiri tak percaya memandangi notifikasi transfer di HP pinjaman cucunya. "Alhamdulillah, dapat rejeki gede dari main game anak muda," ujarnya sambil masih memegang sendok kayu untuk mengaduk adonan lapis legit kesayangannya.
Mbah Siti: "Darmi, beneran kowe menang jackpot? Dari game HP itu lho?"
Mbah Darmi: "Iyo Mbak! Awalku cuma modal 20 ribu sisa beli telur, eh dapat scatter terus jackpot 85 juta..."
Mbah Siti: "85 juta? Mau diapain tuh duit, Darm?"
Mbah Darmi: "Beli mixer listrik, oven baru, modal buka warung kecil, tabungan buat cucu sekolah."
Mbah Siti: "Gak mau beli perhiasan atau liburan?"
Mbah Darmi: "Buat apa? Aku senang bisa lanjut bikin lapis legit dengan peralatan bagus. Ini rejeki harus bikin usaha tetap jalan."
Selama 40 tahun menjual lapis legit keliling, Mbah Darmi tak pernah menyangka teknologi bisa membantu melestarikan usahanya. Jackpot tersebut datang tepat saat oven tuanya rusak dan ia tak punya biaya untuk mengganti.
"Dulu ngaduk adonan sampai pegel-pegel, sekarang ada mixer elektrik. Tapi resep tetap sama persis seperti dari almarhumah ibu," ujarnya sambil menunjukkan oven barunya yang berkilau.
Jackpot yang didapat Mbah Darmi termasuk kategori "Golden Age Bonus" dengan odds 1:1,200,000. Fitur unik ini memberikan:
Yang lebih istimewa, kemenangan ini terjadi di hari ulang tahun cucu pertamanya yang mengajarkannya bermain game tersebut.
Dari penjual keliling, kini Mbah Darmi memiliki warung kecil di depan rumah dengan peralatan modern. Cucunya yang mahasiswa teknologi pangan membantu membuatkan kemasan higienis dan label nutrisi.
"Sekarang lapis legitku bisa dipesan online dan dikirim ke luar kota," ucapnya bangga sambil memperlihatkan pesanan pertama dari Jakarta.
Game yang membawa berkah ini memiliki keistimewaan:
Kisah Mbah Darmi mengajarkan bahwa warisan terindah bukan hanya resep turun-temurun, melainkan juga semangat beradaptasi dengan zaman. Seperti lapis legit yang membutuhkan lapisan-lapisan tepat, hidup pun adalah seni memadukan tradisi dengan inovasi, di mana setiap generasi bisa saling melengkapi untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik.